95 haji tersebut terdiri dari 90 orang haji asal Jawa Tengah. "Sedangkan 5 orang lainnya berasal dari DIY," kata Afief, Senin, 25 September 2017.
Afief mengemukakan, serangan jantung menjadi penyebab pertama meninggalnya jemaah haji. Tercatat ada 43 orang haji Jateng dan DIY yang meninggal lantaran gangguan jantung.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Penyebab terbanyak kedua yakni gangguan pernafasan atau respiratory diseases. Haji yang wafat dengan gangguan ini yakni sejumlah 28 orang.
"Lalu gangguan ketiga adalah peredaran darah atau circulatory diseases. Ada sebanyak 10 orang," terangnya.
Sedangkan dari lokasi wafat, Afief melanjutkan, satu orang haji meninggal di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah. Kemudian, 4 orang haji menghembuskan nafas terakhir di pesawat saat perjalanan pulang.
"Sisanya wafat di Tanah Suci," imbuhnya.
15 haji masih berada di Tanah Suci karena sakit. Sedangkan dua orang haji dirujuk ke RSUD dr. Moewardi Solo.
Hingga saat ini PPIH tercatat telah memulangkan 20.335 orang haji asal Jateng DIY. Jumlah tersebut terbagi dalam 57 kloter.
Pemulangan jemaah haji Jateng DIY terus dilakukan hingga kloter terakhir (kloter 95). Sesuai jadwal, pemulangan terakhir haji Jateng dan DIY dilakukan pada 6 Oktober 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)