"Tidak ada istilah kelangkaan elpiji, karena pasokan ke setiap daerah termasuk di Kabupaten Bantul sudah dikuota berapa-berapanya oleh Pertamina," kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul Subiyanta Hadi di Bantul, Selasa 9 Mei 2017.
Subiyanta tidak memungkiri, jika ada laporan dari warga yang kesulitan mendapat barang bersubsidi tersebut pada awal Mei. Namun, itu bukan berarti ada kelangkaan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Subiyanta, PT Pertamina biasanya menerapkan strategi distribusi elpiji dengan mengurangi pasokan pada April dan Mei. Pasokan kemudian ditambahkan pada Juni-Juli atau bertepatan dengan puasa sampai Lebaran.
"Kalaupun terjadi kesulitan elpiji, tidak sampai fatal. Sebab barang tetap ada dan itu sifatnya hanya sementara akibat dari kebijakan internal Pertamina untuk strategi distribusi menghadapi bulan puasa dan Lebaran," katanya.
Ketika ada sebagian konsumen yang kesulitan dapatkan elpiji, lanjut Subiyanta, itu disebabkan stok di sub-pangkalan atau pengecer habis. Kemungkinan besar itu karena imbas aksi borong elpiji oleh warga yang khawatir alami kelangkaan gas.
"Itu karena faktor psikologis masyarakat saja, kalau biasanya hanya beli dua tabung, namun karena khawatir membeli lebih banyak dari biasanya, dan mungkin di bulan-bulan ini agak sulit, namun secara umum jatahnya tidak dikurangi," katanya.
Terkait dengan pasokan elpiji menghadapi Ramadan, Subiyanta belum melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Pertamina. Namun, seperti pada tahun-tahun lalu, pasokan akan ditambah guna memenuhi permintaan yang juga naik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)