Hal ini menyebabkan jalan masuk ke kampung dibantaran Kali Code terputus. Warga yang tinggal di bantaran Kali Code yang hendak naik ke atas jembatan terganggu.
Kepala Dusun Demawang, Karangjati Wetan, Sinduadi Mlati Sleman, Ahmad Syafii, mengatakan tanda-tanda kerusakan gorong-gorong sudah terlihat sejak seminggu sebelumnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Jika tidak segera ditangani, ia khawatir air merusak jembatan yang menghubungkan Jalan Monumen Jogja kembali ke arah Kampus UGM Yogyakarta. "Ini kalau dibiarkan air bisa menggerus kaki jembatan dan pondasi rumah di sekitarnya," ujar Ahmad, di Yogyakarta, Jumat (12/2/2016).
Menurutnya beberapa minggu belakangan debit air sungai cukup deras karena curah hujan yang tinggi di hulu sungai. Sementara di hilir sungai gorong-gorong air menyempit karena ada pintu air yang mengatur aliran air ke Proyek Listrik Tenaga Mikro Hidro Milik UGM.
"Gorong-gorong di hilir sungai mampet, air menjebol sisi tanggul dan meluap," kata dia. Warga kini bahu membahu membuat jembatan darurat untuk akses keluar masuk ke kampung.
Nyoto Sidodadi, 51, warga sekitar, mengatakan air yang meluap disebabkan terhambatnya aliran air akibat adanya pintu air. "Kami sudah coba buka pintu air tapi tidak bisa. Air jadi mampet dan menyembur keluar. Gorong-gorongnya jadi rusak," kata dia.
Pantauan Metrotvnews.com, jalanan di bawah jembatan Jalan Monjali dan UGM kini digenangi air sungai. Tampak air merembes masuk ke jalanan melalui retakan gorong-gorong. Ada sebuah jembatan kayu kecil yang menghubungkan jalan menuju akses warga. Namun, jembatan itu tak bisa dilalui kendaraan rida empat. Sementara kendaraan roda empat masih terparkir di depan rumah dan garasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)