Selama beberapa hari, Ratu Denmark Margrethe II dan Menteri Luar Negeri Denmark, Kristian Jensen, mengunjungi Indonesia. Selain menemui Presiden Joko Widodo, Ratu Denmark juga berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kristian Jensen, dalam pidatonya di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, menyampaikan alasan Denmak berkunjung ke Indonesia. "Mengapa Indonesia? Alasan kami ingin menjalin kerja sama dengan Indonesia. Kami melihat indonesia sebagai jembatan ke ASEAN dan Asia," kata dia dalam Joint Lecture di Balai Senat UGM, Yogyakarta, Sabtu (24/10/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia mengatakan, jarak tidak ada masalah di abad ini. Semua bergerak dengan cepat dan semua wilayah negara-negara di dunia sudah saling terhubung. "Kita saat ini dapat terbang ke negara lain dengan lebih mudah dan lebih murah," kata Jensen.
Kristian Jensen juga menyampaikan Indonesia, dengan jumlah penduduk yang besar, menyimpan potensi besar sekaligus masalah besar. Di antara lain persoalan tenaga kerja, urbanisasi dan energi. Dengan jumlah penduduk yang besar, Jensen melihat mayoritas masyarakat Indonesia tinggal di perkotaan sehingga daerah perkotaan membutuhkan energi yang besar.
Untuk menghadapi permasalahan tersebut, Denmark menawarkan kerja sama. "Kami punya pengalaman menghadapi masa transisi tersebut di Cina," kata Jensen.
Rektor Universitas Gadjah Mada, Dwikorita Karnawati, menyambut baik kunjungan dan kerja sama Denmark dengan UGM. Sebagai sebuah universitas, UGM tidak hanya fokus pada publikasi penelitian, tetapi mengedukasi dan memberdayakan masyarakat hingga daerah tertinggal.
Menurut dia, Denmark merupakan negara besar dengan budaya yang kuat dan Indonesia juga kaya akan budaya, etnik, dan bahasa. "Kami tidak hanya bangga dengan budaya Indonesia, tetapi juga terbuka belajar budaya lain," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)