Foto ilustrasi. (Ant/Hendra Nurdiansyah)
Foto ilustrasi. (Ant/Hendra Nurdiansyah) (Ahmad Mustaqim)

Kesadaran Warga DI Yogyakarta Tes HIV Meningkat

aids
Ahmad Mustaqim • 01 Desember 2016 18:48
medcom.id, Yogyakarta: Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat ada peningkatan pengidap HIV hampir saban tahunnya. Kendati demikian, hal itu dibarengi dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan cek HIV di Puskesmas ataupun rumah sakit.
 
Pejabat pengelola program penanganan HIV Dinas Kesehatan DIY, Riesta Yasinta menjelaskan meningkatkan kesadaran masyarakat tersebut dilihat dari data yang masuk ke instansinya. Riesta mengatakan, ada sebanyak 91 Puskesmas DIY yang bisa menjadi tempat melakukan pengecekan virus HIV.
 
"Kami juga masih melakukan penguatan kemampuan SDM medis untuk memberikan pelayanan cek HIV," kata Riesta kepada Metrotvnews.com, Kamis (1/12/2016).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ia memperkirakan, Puskesmas untuk mengecek HIV itu tersebar di DIY. Yakni, Sleman 25 Puskesmas, Gunungkidul (13), Kota Yogyakarta (7), Kulon Progo (15), dan sisanya di Kabupaten Bantul. Meningkatnya kesadaran mengecek HIV itu mengungkap banyaknya ibu hamil yang divonis terjangkit virus tersebut.
 
Ia mengungkapkan, ada 50 ibu hamil yang positif HIV pada 2015. Ia memperkirakan, jumlah ibu hamil pengidap HIV pada 2016 bakal ada peningkatan. Ibu hamil disebut salah satu kelompok rentan mengidap HIV di samping kelompok lain, seperti pekerja seks, homoseksual, ataupun heteroseksual.
 
Tren pengidap HIV, menurut catatan Dinkes DIY, terus meningkat. Pada 2011, tercatat 306 orang mengidap HIV. Jumlah pengidap sempat turun jadi 264 orang pada 2012, sebelum naik jadi 515 pengidap HIV tahun berikutnya.
 
Temuan pengidap HIV kembali naik jadi 532 kasus pada 2014. Pada 2015, kasusnya turun jadi 313 orang dan pada Januari-Juni 2016 tercatat 377 orang mengidap HIV.
 
Tren peningkatan juga tampak pada orang yang positif AIDS. Data Dinas Kesehatan DIY, mencatat ada 77 orang dengan Aids pada 2011. Angkanya naik jadi 227 kasus tahun 2012. Sedangkan tahun 2013 hingga 2015 masing-masing 195, 199, dan 92 kasus Aids. Sementara periode Januari-Juni 2016 ada 151 kasus. 
 
"Kabar baiknya, ada sebanyak 35 ibu hamil yang positif HIV itu sadar untuk pengobatan, sisanya kami hubungi tidak bisa. Ini sudah bagus karena lebih dari 50 persennya," ujar Riesta.
 
Ia mengakui masih banyak Puskesmas yang belum bisa memberikan pelayanan soal HIV. "Penguatan SDM medis dan pemahaman masyarakat soal HIV masih terus kami lakukan," kata dia.
 
Ditemui terpisah, Manajer Klinik Perkumpulan Keluarga Berencana Indoneaia (PKBI) DIY, Kusminari mengakui memang ada peningkatan kesadaran masyarakat DIY untuk cek HIV. Dalam catatannya, di tahun 2015 ada sebanyak 243 orang yang cek HIV di klinik PKBI DIY. Pada Januari-November 2016, ada 235 orang yang cek HIV di klinik PKBI DIY.
 
"Dari hasil cek itu, ada 12 orang dinyatakan reaktif HIV (2015) dan 14 orang pada 2016 ini. Orang yang dinyatakan reaktif HIV setelah cek klinik kami sarankan cek lanjut ke rumah sakit," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif