Museum Srodokan dibangun swadaya oleh warga Dusun Srodokan,  Cangkringan, Sleman, DIY. (Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim)
Museum Srodokan dibangun swadaya oleh warga Dusun Srodokan, Cangkringan, Sleman, DIY. (Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim) (Ahmad Mustaqim)

Museum Srodokan, Sepotong Kisah Dusun yang Hilang Dilantak Merapi

gunung merapi
Ahmad Mustaqim • 25 Februari 2016 11:24
medcom.id, Yogyakarta: Begitu banyak kenangan akibat erupsi Gunung Merapi pada November 2010 silam. Utamanya, bagi warga dusun Srodokan. Terjangan lava pijar Merapi yang mengalir lewat Sungai Gendol meluluh lantak dusun itu.
 
Tak ingin peristiwa bersejarah itu terhapus sia-sia, warga Dusun Srodokan, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengabadikannya dengan membuat Museum Dokumenter Kebencanaan. 
 
Kepala Dusun Srodokan, Totok Hartanto mengaku sebelumnya tak sedikitpun ada niatan warga untuk membuat museum. Setelah beberapa tahun berjalan, kegelisahan akibat dampak erupsi Merapi yang menghilangkan tempat tinggal semua warganya, kemudian menggelayut pada akhir 2015 lalu.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Sejarah harus tercatat dan terdokumentasikan meski hanya lingkup dusun," kata Totok saat ditemui, Kamis (25/2/2016).
 
Dari munculnya ide tersebut, Totok bersama warga bergotong royong secara mandiri membuat museum. Dengan segala keterbatasan, museum itu ditempatkan di salah satu bangunan hunian tetap yang belum ditempati.
 
Totok dan warga mengatur museum dusun itu begitu sederhana. Dengan modal dana saweran Rp1,8 juta, museum itu dibiarkan tetap berlantai tanah dengan dinding profil batako.
 
Di dalam bangunan, ada ratusan foto hasil jepretan warga sebagai gambaran situasi Dusun Srodokan yang hancur setelah erupsi Merapi. Foto-foto itu merekam berbagai momen. Mulai detik-detik turunnya awan panas, lelehan lava pijar, suasana kepanikan warga saat erupsi, situasi ketika mengungsi, hingga kondisi setelah erupsi yang ditunjukkan dengan gambar puing-puing rumah warga yang tertutup material.
 
"Kami membuat (museum) dengan gotong royong bersama mahasiswa yang waktu itu KKN. Bangunan ini menjadi bagian dari kisah kehidupan serta memperlihatkan bantuan untuk korban Merapi," katanya.
 
Seorang warga pemrakarsa museum, Lilik Rudy mengutarakan, isi museum akan dilengkapi benda-benda milik warga terdampak erupsi Merapi. Tak cuma itu, dalam benaknya, museum akan diisi pula dengan media audio visual.
 
"Rencananya akan kita lengkapi dengan film yang menceritakan peristiwa erupsi Merapi, seperti saat erupsi, evakuasi, dan penanggulangan," tuturnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif