Kepala Desa Raguklampitan, Maskan mengatakan sejak ada kucuran dana desa, krisis air bersih bisa ditangani. Kini warga RT 10 dan RT 16 desa setempat bisa merasakan air bersih saat musim kemarau. Sebab, pemerintah desa telah membuat sumur bor, tandon, dan jaringan saluran air untuk warga.
"Di RT 10 dan 16 pada tahun 2018 sudah dibuatkan sumur, jaringan, dan menara. Airnya sudah mengalir sampai ke rumah-rumah," kata Maskan saat dikonfirmasi, Rabu, 10 Juli 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain dua RT tersebut, warga di RT 20, 21, dan 22 juga bisa merasakan air bersih saat musim kemarau. Sebab, untuk tiga wilayah ini sudah ada satu sumur beserta tower, dan jaringan pipa air untuk warga yang dibuat dengan dana desa. Tahun ini, pemerintah desa kembali menganggarkan membuat sumur di wilayah tersebut.
"RT 20, 21, 22 ada sekitar 400 kepala keluarga. Dulu juga sering kekeringan, tapi sekarang sudah tidak lagi sebab sudah ada sumur, tapi baru satu. Tahun ini sumurnya akan ditambah satu lagi," ungkap Maskan.
Tidak hanya untuk membuat sumur, anggaran dana desa juga akan dimanfaatkan untuk menambah jaringan pipa, membuat tower air di lingkungan warga yang krisis air bersih.
"Itu seperti pembuatan tower air di RT 6 sebesar Rp96 juta. Juga jaringan pipa air di RT 23 sebesar Rp 21 juta, RT 24 sebanyak Rp33 juta, dan RT 22 nilainya Rp8 juta," pungkas Maskan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)