Tiga dari tujuh pendaki tersebut merupakan saudara kandung. Mereka adalah Refi Rifelli, 18, Sasiati Satsuni, 11, dan Angger Abdul Triaji, 9.
Dua di antara ketujuh pendaki tersebut masih berusia anak-anak yakni Sasi, 11, dan Abdul, 9. Ayah ketiga bersaudara tersebut, Arif Zainal Arifin, 40, menuturkan dirinya telah lama bersentuhan dengan dunia pendakian.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Saya dulu anggota AGL (Anak Gunung Lawu),” ungkapnya.
AGL merupakan organisasi peduli lingkungan dan SAR di Gunung Lawu, Karanganyar. Arif sudah berkali-kali menaklukan puncak gunung seperti Lawu, Merapi, dan Sindoro-Sumbing.
Arif mengatakan ini bukan kali pertama anak bungsunya, Angger Abdul Triaji, mendaki di Gunung Lawu. Awal tahun lalu Arif, istri dan kedua anaknya juga mendaki ke puncak Gunung Lawu.
Namun, kemarin dirinya tidak ikut serta mengantar ketiga anaknya mendaki. “Sebab sudah ada kakak-kakaknya dan teman kakaknya juga sudah pernah mendaki,” ujarnya.
Arif tak dapat memungkiri dirinya mulai khawatir karena sampai pada Selasa sore ketiga anaknya belum juga turun. “Sempat ada yang mengatakan melihat rombongan anak saya berfoto di puncak. Tapi setelah itu kok belum turun juga,” tuturnya.
Arif dan istrinya, Suryanti, memutuskan naik dan bergabung dengan tim SAR untuk mencari anaknya. Akhirnya tim SAR dapat menemukan ketujuh pendaki tersebut di Sendang Drajat yang berlokasi satu kilometer dari puncak Gunug Lawu.
Ketika ditanya mengenai rencana pengelola akan melarang anak di bawah umur mendaki, Arif mengatakan kurang setuju.
“Sebenarnya ketika mendaki otomatis mengajarkan anak-anak untuk memiliki mental, karakter, dan kepekaan sosial yang tinggi. Kalau dilarang saya kurang setuju,” ujarnya.
Kendati demikian, Arif mengatakan mendapat pelajaran berharga dalam kejadian hilangnya tujuh pendaki ini.
“Selanjutnya saya akan terus mendampingi kalau anak-anak ingin mendaki, tapi jangan dilarang,” pungkasnya.
Arif juga mengusulkan posko-posko di jalur Gunung Lawu untuk meningkatkan prosedur pengawasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)