Menurut Sultan, gelar lamanya yaitu Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengku Buwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sadasa ing Ngayogyakarta Hadiningrat, dinilai sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
"Saya merasa ini dawuh Allah lewat leluhur saya," ujar Sri Sultan Hamengkubawono X, di kediaman GKR Mangkubumi, Jumat (8/5/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut dia, kata "buwono" dalam namanya berarti "jagad alit" atau alam kecil. Sementara, sekarang ini, era Mataram lama sudah berakhir dan semestinya menyambut kehadiran Mataram baru.
Oleh karena itu, "buwono" diganti menjadi "bawono" yang berarti "jagad ageng" atau alam besar. "Misalnya, kalau buwono itu (skala) nasional, bawono ya internasional," kata dia.
Sabda itu juga memuat perubahan penyebutan angka X pada akhir nama Sultan Hamengkubawono. Awalnya, angka itu disebut "kaping sedasa." Kini, angka tersebut diucapkan menjadi "kaping sepuluh."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(BOB)