Pengujian sampel daging sapi di Sub Laboratorium Fakultas MIPA UNS, Rabu (7/9/2016). (Foto-foto: Metrotvnews.com/Pythag Kurniati)
Pengujian sampel daging sapi di Sub Laboratorium Fakultas MIPA UNS, Rabu (7/9/2016). (Foto-foto: Metrotvnews.com/Pythag Kurniati) (Pythag Kurniati)

Peneliti Buktikan Tingginya Timbal pada Sapi Pemakan Sampah

makanan berbahaya
Pythag Kurniati • 07 September 2016 14:21
medcom.id, Solo: Sapi pemakan sampah di tempat pembuangan akhir Putri Cempo Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, mengandung logam timbal (Pb) melebihi ambang batas yang ditentukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
 
Hasil tersebut didapatkan dalam uji daging dengan metode atomic absorption spectroscopy (AAS).
 
Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Solo, Pranoto, mengungkapkan, daging sapi di TPA Putri Cempo mengandung Pb hingga 2 parts per million (ppm). 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Jumlah kandungan timbal pada hati sapi kadang-kadang bisa mencapai 4 ppm," urainya di Sub Laboratorium Fakultas MIPA UNS, Rabu (7/9/2016).
 
Padahal, berdasar SK BPOM, HK 00.06.1.52.4011 tahun 2009, daging olahan yang boleh dikonsumsi maksimal hanya mengandung 1 ppm logam. 
 
Peneliti Buktikan Tingginya Timbal pada Sapi Pemakan Sampah
Sapi-sapi di TPAS Putri Cempo, Solo, Jateng.
 
Tingginya kandungan logam diduga karena sapi memakan sampah dan minum air yang terpapar sampah TPA Putri Cempo. Karenanya, Pranoto juga menguji sampah lama yang bercampur tanah di Putri Cempo.
 
“Kandungan timbalnya tinggi sekali hingga mencapai 17 ppm,” kata dia. Sedangkan pada urine sapi pemakan sampah terdapat 1,5 ppm kandungan timbal.
 
Cara uji
 
Uji AAS dilakukan dengan menumbuk halus daging serta dicampur dengan asam nitrat. Selanjutnya menyaring hingga menghasilkan cairan. Proses tersebut berlangsung selama 2,5 jam.
 
Selanjutnya untuk mengecek AAS bekerja baik, digunakan cairan blanko yang mengandung nol timbal. “Jika kita cek menggunakan cairan ini, nyala api pada AAS berwarna kebiruan. Itu artinya tidak mengandung timbal,” jelasnya di 
 
Sedangkan cairan hasil campuran daging sapi TPA Putri Cempo dan asam nitrat akan menghasilkan nyala api dengan warna berbeda. “Kita masukkan pipa kapiler ke cairan daging. Kemudian api berwarna merah dan menyala besar. AAS juga terhubung pada monitor yang dapat menjadi indikator ada tidaknya kandungan timbal,” ungkap Pranoto sambil menunjukkan monitor di samping AAS.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif