Salah satu sudut Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Sampah menumpuk di saluran air. (Metrotvnews.com/Kuntoro Tayubi)
Salah satu sudut Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Sampah menumpuk di saluran air. (Metrotvnews.com/Kuntoro Tayubi) (Kuntoro Tayubi)

Desa Terkumuh di Brebes Produksi 2 Ton Sampah per Hari

sampah
Kuntoro Tayubi • 06 November 2015 10:57
medcom.id, Brebes: Rendahnya kesadaran warga atas perilaku hidup bersih dan sehat, menempatkan Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, berpotensi jadi desa terkumuh. Dalam sehari produksi sampah di kampung nelayan ini mencapai dua ton.
 
Sekretaris Camat Bulakamba, Zuhdan Fanani menjelaskan, Desa Kluwut memiliki jumlah penduduk 18.600 jiwa. Merupakan pemukiman pdat penduduk dan sebagian besar tidak memiliki kesadaran untuk memelihara kebersihan di lingkungannya.
 
“Masyarakat belum sadar atas pentingnya hidup bersih. Mereka hanya pengin mudahnya saja, tidak memperhatikan dampak lingkungan. Yang jelas lagi, kurang sarana kebersihan,” ujar Zuhdan saat ditemui Metrotvnews.com, Jumat (6/11/2015).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Zuhdan menambahkan, sebenarnya pihak desa sudah meyediakan dua lokasi untuk TPA, yakni di belakang pasar dan utara tempat pemakaman umum. Tapi sarana transportasi untuk mengangkut sampah menuju ke lokasi tak tersedia. 
 
Dari pantauan, sampah menumpuk di beberapa TPA liar, yakni di dukuh Karang Sari, Karang Asem, Kemuning, Sapu Laut, dan Gudang Balung. Sementara, dukuh Lecot terlihat yang paling kumuh.
 
Kepala Desa Kluwut, Isa Ansori mengaku pihaknya mengalami kesulitan soal pengadaan TPA, karena tanah desa yang harusnya bisa menjadi salah satu solusi TPA jaraknya sangat jauh, yakni lebih dari 3 kilometer.
 
“Pihak desa pernah mengajukan kepada pemerintah kabupaten agar mendapat fasilitas TPA, akan tetapi ditolak karena lokasinya di bantaran sungai, katanya menyalahi aturan,” katanya.
 
Isa menjelaskan, ada lebih 4.000 rumah di Desa Kluwut. Tiap rumah banyak yang dihuni lebih dari dua kepala keluarga. Kalau rata-rata tiap rumah menghasilkan lima ons sampah tiap harinya, berarti ada dua ton sampah tiap hari.
 
“Itu belum lagi limbah pengolahan sampah, limbah bongkar muat kapal ikan, limbah usaha pemitingan ayam. Ini persoalan besar yang sedang terjadi di desa kami,” ungkapnya.
 
Ridwan, 40, warga Dukuh Karangasem mengaku bahwa warga yang membangun rumah di Desa Kluwut banyak yang tidak mempertimbangkan faktor lingkungan. Banyak warga membangun teras rumah di atas saluran air.  Selain itu, sebagian warga juga membangun WC tanpa penampungan. Sehingga, kotoran langsung mengalir ke sungai. (san)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif