Dalam peristiwa itu, setidaknya delapan orang mengalami luka. Tiga di antaranya luka serius. Semua korban saat ini menjalani rawat jalan.
Salah satu korban Dhefi Sri Aji, 17, mengatakan saat itu dirinya akan mengambil pengumuman kelulusan di SMA I Karangnongko, Klaten. "Saya datang ke sekolah sore hari. Belum sempat ambil pengumuman ke sekolah," katanya, Jumat, 5 Mei 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Seorang Buruh Terlibat Tawuran Pelajar jadi Tersangka
Ia berhenti di pinggir jalan sekitar sekolah untuk bertukar tanda tangan dengan rekan-rekannya sebagai kenang-kenangan. Tiba-tiba segerombolan orang mengendarai sepeda motor mendekat ke arahnya. Jumlahnya berkisar 50 kendaraan (sepeda motor).
Mereka, lanjutnya, mengacung-acungkan senjata tajam. Ia melihat beberapa orang membawa celurit dan gir. "Saya tidak kenal mereka. Ada yang pakai baju SMA dan ada juga yang pakai baju biasa," terang Dhefi.
Lantaran takut, Dhefi berlari menjauh. "Namun saya kemudian ditabrak hingga jatuh," imbuh dia.
Dhefi berusaha bangkit dan lari. "Saya lari ke perkampungan dan diselamatkan warga," jelasnya. Beruntung, Dhefi tidak mengalami luka serius.
Korban lain, siswa kelas XII SMK Kristen 5 Klaten Tri Purnomo mengalami luka lecet di sekujur tubuhnya. Tri dipepet oleh kelompok konvoi tak dikenal di kawasan Pokoh, Nglinggi, hingga jatuh ke aspal.
"Saya enggak kenal mereka. Rombongan itu memakai seragam sekolah," jelas Tri yang juga dipukul menggunakan gir.
Ia sempat tak sadarkan diri dan dilarikan ke Rumah Sakit Tegalyoso. Saat ini, kondisinya telah membaik dan diperbolehkan rawat jalan.
Ayah Tri, Marjono, mengetahui kabar mengenai anaknya dari tetangga. "Dikabari pada Selasa, 2 Mei 2017 sore katanya anak saya masuk RS. Saya nangis mencari anak saya," tuturnya.
Marjono tidak menyangka Tri akan diperlakukan seperti itu. Padahal, anaknya sama sekali tidak mengenal mereka.
"Saya minta hukum ditegakkan. Saya juga ingin anak saya segera sehat kembali," pungkasnya.
Kapolres Klaten AKBP Muhammad Darwis mengungkapkan, polisi telah menetapkan satu tersangka, RS, 23 yang terbukti membawa senjata tajam. Diduga kelompok konvoi berasal dari luar Klaten yakni dari kawasan Sleman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)