"Jadi, kita memberikan kartu ke petugas. Kemudian petugas yang menempelkannya, bukannya kita yang menempelkan. Ada juga gardu yang belum tersedia alat tersebut, sehingga petugas yang melakukan transkasi melalui mesin di dalam gardu," kata Dedi, seorang pengedara, Senin 30 Oktober 2017.
Menurut Dedi, penggunaan e-Toll mampu memperlancar arus kendaraan di pintu tol. Namun, ia mengaku prihatin jika sistem pembayaran non-tunai di gerbang tol menyebabkan banyak pegawai yang terkena PHK.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
(Baca: e-Toll Berlaku di Brebes dan Pejagan mulai 29 Oktober)
Pantuan Metrotvnews.com, puluhan petugas dari sejumlah bank berada di gardu tol untuk melayani pengendara yang membutuhkan kartu e-Toll. Mereka juga memberikan informasi cara penggunaan uang elektronik tersebut.

Pintu Tol Brebes Timur -- MTVN/Kuntoro Tayubi
Menurut petugas, masih banyak pengemudi bingung menggunakan uang elektronik di gerbang tol. Sehingga, sejumlah petugas sengaja disiagakan untuk membantu dan memberi penjelasan pada para pengemudi.
Saat ini, kartu e-Toll bisa didapat dengan harga murah. Bila warga membeli seharga Rp50 ribu, maka saldo dalam kartu tersebut juga Rp50 ribu.
(Baca: Sisa Saldo E-Money Dapat Diuangkan Kembali di Bank)
Selain di depan pintu tol, warga juga bisa mendapatkan e-Toll di beberapa bank rekanan, yaitu BNI, Mandiri, BRI, BTN, dan BCA. "Pendistribusian ini sebagai komitmen agar masyarakat bertransisi dari perilaku tunai menjadi non-tunai," kata Kepala Unit Pengawasan Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Keuangan Inklusif Kantor Perwakilan Tegal Sutardi.
Sementara itu, PT Jasa Marga (Persero) Tbk menegaskan jika tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada pegawainya. Sebab, pihaknya masih membutuhkan pegawai untuk Gardu Semi Otomatis (GSO) yang dimiliki Jasa Marga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)