Enthus mengaku sedih melihat rakyatnya yang terkena imbas megaproyek tersebut. Selain akses jalan rusak, saluran irigasi petani juga banyak yang tertutup. Petani tidak bisa menanam padi karena tidak ada aliran air.
"Saya sangat miris melihat kondisi itu. Saya sering dapat aduan dari warga tentang masalah itu. Ternyata imbas negatif proyek jalan tol sangat banyak," kata Enthus.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Parahnya lagi, lanjut Enthus, belum lama ini ada dua pelajar yang meninggal akibat terperosok ke lubang jalan dan terlindas truk yang bermuatan tanah uruk.
Enthus berharap, PT Waskita harus bertanggung jawab atas kerusakan jalan di wilayah kerjanya. Termasuk, membetulkan saluran irigasi. Enthus juga menyarankan truk bermuatan tanah uruk ditutup terpal.
Jika usulannya tidak direalisasi, Enthus mengaku bakal turun ke jalan bersama warga Kabupaten Tegal untuk menghentikan proyek jalan tol tersebut.
"Saya tidak takut. Saya akan tanggung risikonya. Saya akan turun ke jalan dan saya akan hentikan proyek besar ini," tegas Enthus dengan nada tinggi.
Perwakilan PT Waskita Karya, Tyo, mengaku akan menampung usulan dari orang nomor satu di Kabupaten Tegal itu. Pihaknya akan menyampaikan ke jajaran tertinggi di PT Waskita.
"Saran dan usulan Pak Bupati akan saya sampaikan ke Waskita," ujarnya.
Tyo juga berjanji akan memperbaiki jalan di wilayah Kabupaten Tegal yang rusak akibat dilewati kendaraan truk pengangkut tanah uruk. Namun, perbaikan tidak bisa dilakukan secepatnya. Sebab, saat ini proyek jalan tol masih berlangsung.
"Kalau proyek sudah selesai, kita akan lakukan perbaikan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)