"Sebagian besar nelayan dikampung ini berangkat melaut sejak awal bulan puasa lalu. Seharusnya mereka pulang 3 hari sbeelum lebaran. Namun karena cuaca buruk di tengah laut mereka berlindung dan tidak berani memberangkatkan kapalnya pulang ke Tegal," ungkap Romani, nelayan kampong Muara Tua kelurahan Muarareja Kota Tegal, Jumat (17/7/2015)
Hal yang sama juga disampaikan Tasman, tokoh nelayan Kelurahan Tegalsari Kota Tegal. Menurutnya saat ini banyak nelayan Tegal yang masih terjebak di perairan Kalimantan, Masalembo, dan kepulauan lainnya. Cuaca buruk dan gelombang tinggi terjadi di perairan-perairan tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Tinggi gelombang di tengah perairan sejumlah wilayah Indonesia menyebabkan mereka takut pulang dan memilih bertahan di pulau pulau kecil dekat perairan.Sehingga tidak bisa pulang untuk merayakan lebaran," kata Tasman.
Lantaran itu, suasana Lebaran tak terasa di kampung nelayan di Tegal. Suasana lengang. Para istri dan anak-anak lebih memilih berdiam di rumah ketimbang bersilaturahmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)