"Saya yakin mereka ikut ormas yang lagi ramai di koran dan televisi itu. Harapan saya polisi bisa cepat menemukan mereka dan segera kembali ke rumah," kata Purwaningsih, Sabtu (16/1/2016).
Nenek yang kini memilih tinggal bersama adiknya, Budi Elang, hanya bisa memendam perasaan. Lantaran sang suami juga berada di Kalimantan. Budi mengungkap, Purwaningsing sering merasa takut bila ada orang yang datang menemuinya.
"Sekarang setiap ada orang datang ketakutan. Makanya saya mengajak mbak Purwaningsih tinggal sementara di kediaman saya di Purwokerto. Kasihan mbakyu saya. Kalau tinggal di Purwokerto kan ada yang mengawasi,” kata Budi.
Keluarga Purwaningsih yang hilang adalah anaknya, Rifqi Nurdin, 35, beserta istrinya Siti Juromah, 34. Kemudian cucunya, Bilqis, 13, Abidal, 7, Nabila, 10, dan Rufina, 3. Selain itu adik Rifqi, Pipit Agustina, 32, juga ikut bersama mereka.
Rumah kontrakan Rifqi di Dukuh Rancakalong, Desa Dukuhturi, Kecamatan Bumiayu tertutup rapat. Seorang warga, Maksudi, 56, mengungkap Rifqi tidak pernah bergaul dengan warga sekitar.
Seperti diketahui, saat ini Polres Brebes sedang menyelidiki 12 orang hilang di wilayahnya. Diduga, 12 orang itu bergabung dengan Gafatar. Kapolres Brebes AKBP Harryo Sugihartono, menjelaskan hasil penyelidikan sementara menyebut tujuh dari 12 orang itu berasal dari satu keluarga. Lima orang positif sebagai pengurus Gafatar.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)