Amien Rais (tengah) dan Rahmawati Husein (kiri). Foto: Dokumen Nasyiatul Aisyiyah.
Amien Rais (tengah) dan Rahmawati Husein (kiri). Foto: Dokumen Nasyiatul Aisyiyah. (Ahmad Mustaqim)

Amien Rais: Perempuan Muhammadiyah Harus Kuasai Iptek

hak perempuan
Ahmad Mustaqim • 25 Agustus 2016 18:04
medcom.id, Yogyakarta: Organisasi perempuan ormas Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, mulai menggelar acara Muktamar XIII. Salah satu agendanya adalah Temu Tokoh Nasional di Islamic Centre Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Kamis (25/8/2016).
 
Dua tokoh yang hadir dalam acara tersebut yakni Amien Rais (mantan Ketua MPR RI) dan Rahmawati Husein. Rahmawati merupakan dosen program studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang pernah menjadi salah satu panelis mewakili Indonesia dalam acara bertema “High Level Panel Debate” yang diadakan International Committee of the Red Cross (ICRC) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 30 September 2015.
 
Amien Rais menegaskan Islam telah jauh lebih dahulu bicara tentang kesetaraan gender, yakni antara laki-laki dan perempuan. Banyak perempuan telah menjadi pemimpin. Amien mencontohkan perempuan pernah memimpin pemerintahan Pakistan, Turki, dan Indonesia.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Di Muhammadiyah, kata Amien, tidak ada diskriminasi antara perempuan dan laki-laki. Menurut dia, yang perlu dipahami Nasyiatul Aisyiyah sebagai gerakan perempuan muda berkemajuan adalah pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
 
“Kompetisi mendatang adalah kompetisi penguasaan iptek. Bangsa yang maju adalah bangsa yang menguasai iptek. Bangsa yang tidak menguasai iptek akan menjadi bangsa terbelakang," ucapnya.
 
Sementara itu, Rahmawati mendorong para kader Nasyiatul Aisyiyah terus nenempa diri. Menurut dia, perjalanan gerakan Nasyiatul Aisyiyah mensyaratkan hal-hal penting, seperti peka terhadap isu-isu yang berkembang dan berinovasi dengan iptek.
 
Salah satu isu yang Rahmawati sebut yakni isu lingkungan, termasuk tambang yang berdampak pada perempuan, dan juga sustainibility development goals sebagai komitmen global terhadap kelanjutan dari millennium development goals (MDGs). 
 
"Muktamar ini menjadi momen strategis bagi Nasyiatul Aisyiyah untuk menguatkan diri sebagai organisasi berkemajuan. Nasyiatul Aisyiyah harus berjejaring dengan organisasi lain dalam skala lokal, nasional, hingga global," jelasnya.
 
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Normasari, berharap keterlibatan tokoh nasional ini bisa menumbuhkan inspirasi anggotanya sebagai bekal menentukan agenda-agenda penting gerakan organisasinya ke depan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif