Karyadi menjelaskan, penemuan mayat bayi itu bermula saat ia hendak memasukkan sampah ke mobil pengangkut. Saat mengangkat sebuah kardus yang dianggap sampah itu, Karyadi merasakan keanehan lantaran terasa cukup berat.
Karena curiga, teman-temannya yang juga petugas pengangkut sampah meminta Karyadi membuka kardus itu. Setelah dibuka, mereka baru mengetahui bahwa di dalam kardus itu berisi mayat bayi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kondisi (mayat bayi) di bagian kepala dililiti kain. Ada lengkap dengan ari-arinya," kata dia.
Usai penemuan itu, Karyadi dan rekannya melapor ke polisi terdekat. Tak lama berselang, polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP.
Kepala Polsek Gondokusuman, AKP Eko Basunando mengungkapkan, masih melakukan penyidikan peristiwa tersebut. Penyidikan untuk mengidentifikasi apakah keadaan mayat bayi mengalami penyiksaan atau tidak.
"Kita masih mencari saksi-saksi dan mendalami asal muasal (mayat) bayi. Kemungkinan saat dibuang baru saja dilahirkan," kata Eko.
Dokter Puskesmas Gondokusuman yang melakukan pemeriksaan, Henny Cloridina menduga bayi tersebut dilahirkan tanpa bantuan petugas kesehatan. Namun, ia tak bisa memastikan penyebab kematiannya.
"Saat (mayat bayi) ditemukan diikat celana dalam di daerah leher sama mulut. Sedangkan kaos kaki menutup kepala," ucapnya.
Akan tetapi, Henny memperkirakan, bayi itu meninggal akibat kekurangan oksigen. "Waktu kematiannya sekitar enam jam karena belum terlihat tanda lebam," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
