Karenanya, PMI Kendal bakal membentuk Tim Sukarelawan (TSR) di tiap-tiap kecamatan. Pasalnya, jumlah personel TSR saat ini masih minim. Itupun tidak semua anggota tim aktif.
Dengan merekrut TSR di tiap kecamatan, penanganan bencana diharap lebih mudah. "Jika terjadi banjir atau bencana lain, kan, perlu evakuasi, dapur umum dan lainnya dengan cepat," ujar Sekretaris PMI Kendal Mashudi usai Reorganisasi Pengurus TSR dan Tim Pelatih, Senin (31/10/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Reorganisasi karena masa kepengurusan sudah habis. Terpilih sebagai Ketua TSR PMI Kendal periode 2016-2021 adalah Dwi Supriyono, menggantikan Jumput. Reorganisasi juga dilakukan terhadap kepengurusan Tim Pelatih PMR di sekolah. Terpilih sebagai ketuanya adalah Heri, dan Wari sebagai wakilnya.
"Anggota TSR itu ketentuannya minimal usia 35 tahun, sedangkan usia di bawah 35 tahun masuknya Korps Sukarelawan (KSR)," katanya.
Baca: DBD Melonjak, Stok Darah PMI Kendal Menipis
Mashudi mengatakan, KSR sudah memiliki cabang di tiap-tiap kecamatan. Namun yang aktif hanya empat kecamatan, yaitu di KSR Weleri, Patebon, Pegandon dan Sukorejo. Untuk itu KSR di kecamatan lainnya akan dihidupkan. "Selain mengaktifkan KSR di semua kecamatan, juga membentuk TSR di semua kecamatan," harapnya.
Sementara itu, Ketua PMI Cabang Kendal dr Budi Mulyono mengatakan, akan meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Terutama stok darah jangan sampai kosong, sehingga ketika ada orang yang membutuhkan akan selalu ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
