Pantauan Media Indonesia, aksi ratusan warga baik laki-laki, wanita dan anak-anak, mendapat kawalan petugas kepolisian. Tidak saja orasi, di antara pengunjuk rasa juga terdengar tangis. Jalur Pantura Kendal sempat tersendat akibat unjukrasa.
“Kami tidak menolak pembangunan jalan tol, tetapi kami meminta agar nilai ganti rugi diberikan secara layak hingga kami dapat membeli lahan pengganti,” kata Suratmi, 55, warga Wungurejo, Kecamatan Ringinarum, Kendal.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Aksi ini merupakan buntut dari keputusan kasasi Mahkamah Agung yang membatalkan permohonan warga. Dalam pertemuan di Balai Desa Wungurejo, warga mengamuk saat mendengar putusan MA dibacakan panitera Pengadilan Negeri Kendal.
Ratusan warga Desa Wungurejo dan Tejorejo tidak terima MA memenangkan Panitia Pengadaan Tanah (P2T) untuk proyek jalan tol Semarang-Batang.
"Dalam Pengadilan Negeri Kendal sudah terbukti apprasial tidak objektif dalam menilai sehingga kita dimenangkan, tapi di MA kita malah dikalahkan," tutur Triyono, warga Desa Wungurejo.
Tim appraisal, ujar Triyono, sebelumnya sudah menaksir harga tanah warga yang terkena proyek tol dengan harga Rp220 ribu/meter persegi. Warga tidak setuju.
Alasannya, lahan dinilai produktif. Selain itu, harga berbeda jauh dari taksiran tim di Desa Rowobranten, desa tetangga, yang ditetapkan Rp470 ribu/meter persegi.
Warga Tejorejo dan Wungurejo mengajukan tuntutan ke PN Kendal. PN memutuskan harga ganti rugi tanah warga yang terkena proyek tol menjadi Rp350 ribu/meter persegi.
Namun, dalam kasasi, MA membatalkan putusan PN Kendal. Harga dikembalikan pada taksiran awal, yakni Rp220 ribu/meter persegi.
Ketua tim pembebasan jalan tol Semarang-Batang wilayah Kendal sekaligus Kepala BPN Kendal Hery Faturahman, mengatakan, keputusan MA tersebut belum final. Warga bisa melakukan upaya hukum lagi atas putusan tersebut.
“Pengadilan tetap membuka pintu bagi warga untuk mencari keadilan, silakan warga kembali menempuh jalur hukum," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)