Penemuan ini membuat biogas yang tak tertampung bisa dimasukkan ke dalam tabung untuk kemudian dipakai jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Penemuan ini juga membuka peluang menjual biogas secara massal sebagai alternatif elpiji dan minyak tanah.
"Ide memasukkan biogas ke tabung muncul pada 2015 dan baru terealisasi sekarang," kata peneliti dari Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Marry Christiyanto, Jumat (14/10/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dari uji coba yang ia lakukan, satu tabung dengan volume berkisar 4-5 liter bisa digunakan untuk menyalakan kompor selama 2 jam tanpa henti.
"Harganya jauh lebih murah dibanding gas elpiji. Lantaran biogas diproduksi sendiri dan bahannya gratis," kata dia.
Kepala Balitbang Jateng Tegoeh Wynarno Haroeno berharap Undip bisa mengembangkan tabung sendiri untuk menampung gas yang berasal dari kotoran hewan ini.
“Kami juga berharap ada alat yang bisa digunakan untuk bisa menyalakan biogas dalam tabung. Dan harganya harus terjangkau sehingga masyarakat bisa menggunakannya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
