Namun, Sosiolog dari universitas Gajah Mada Arie Sudjito menilai sepak terjang sang putri selama ini belum cukup untuk menjadi penerus Sri Sultan HB X.
"GKR Mangkubumi belum cukup siap untuk menjadi penerus Sri sultan. Sekarang permasalah paling penting yang harus dilihat secara utuh keraton Yogyakarta adalah permasalahan tata ruang dan permasalahan pertanahan," ujar Arie kepada Metrotvnews.com melalui sambungan telepon, di Yogyakarta, Selasa (12/5/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kini banyak lahan yang dibangun menjadi mall sehingga memarjinalkan pasar tradisional. "Sultan sekarang banyak dikritik rakyat karena pembangunan Yogyakarta yang berubah pesat. Itu masalah penting yang harus dijawab dan diselesaikan," tegas Dosen Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
Ia menilai sebaiknya Sultan memikirkan cara menyelesaikan permasalahn tersebut ketimbang mencari penggantinya.
Sebelumnya, GKR Mangkubumi menyatakan siap lahir batin jika dirinya ditunjuk leluhur menjadi penerus SRI Sultan. "Siap lahir batin. Sedari dulu kami memang dipersiapkan untuk menjadi penerus. Namun, keputusan selanjutnya biarlah Gusti Allah yang menentukan. Karena Raja, keraton, dan kami semua milik Gusti Allah," tuturnya di acara penjelasan Sabda Raja pada Jumat (8/5/2015) lalu.
Selama ini ia memang telah aktif dalam beberapa kegiatan sosial, ekonomi, dan kegiatan internal di keraton Yogyakarta. Salah satunya ia pernah menjabat sebagai ketua Karang Taruna Provinsi DIY selama 10 tahun (2002 - 2012).
Ia juga menjabat sebagai Direktur PT Yogyakarta Tembakau Indonesia. Perusahaan ini dibangun dengan tujuan mengurangi pengangguran di Bantul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)