Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas Gajah Rooseno menyatakan Kapal Dharma Kencana II berangkat dari Semarang pukul 17.00 WIB, Sabtu, 28 Oktober 2017. Dharma Kencana II mengangkut 132 penumpang dewasa, 4 anak-anak, dua bayi, 40 kawak kapal, dan 31 vendor kapal. "Jumlah seluruh manusia di dalam kapal ada 209 orang," kata Gajah di Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 29 Oktober 2017.
Begitu mendapat informasi kapal terbakar, tim evakuasi yang terdiri dari Basarnas, TNI Angkatan Laut, Pol Air, dan Kapal Kirana I segera berangkat ke lokasi kejadian. Menurut Gajah, semua penumpang sudah meninggalkan Dharma Kencana II pada pukul 12.00 WIB dengan menggunakan sekoci.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Nahkoda kapal orang terakhir yang meninggalkan kapal dan dievakuasi ke Kapal Kirana I," tegasnya.
Gajah menambahkan begitu semua penumpang selesai dievakuasi ke Kirana I, mereka diberangkatkan ke Pelabuhan Dumai, Kalimantan Tengah, pada pukul 13.30 WIB. "Kita evakuasi ke Kumai karena kebetulan Kirana I satu perusahaan Dharma Lautan Utama (perusahaan kapal yang menaungi Dharma Kencana II). Di Kirana I tersedia makanan dan tempat istirahatnya," jelas Gajah.
Para penumpang lanjutnya diberi akomodasi oleh Perusahaan Dharma Lautan Utama. "Disiapkan hotel dan penginapan, dan lain-lain. Setelah di Kumai, awak kapal dan kru kita tarik kembali ke mari (Semarang) untuk dilakukan investigasi," tambah dia.
Meski demikian dia belum bisa memastikan bahwa kebakaran Dharma Kencana II tidak sampai menelan korban jiwa. Namun, berdasarkan manifest, semua penumpang kapal sudah dievakuasi dengan selamat. "Pengalaman yang sudah-sudah, ada satu atau dua orang yang mungkin tidak terpantau. Karena mungkin masih tertidur. Tapi dari manigest semua selamat. Basarnas juga menutup pencarian," ungkap Gajah.
Yang jadi masalah sekarang justru kondisi Dharma Kencana II yang masih mengapung di perairan Karimunjawa. Menurut Gajah, Dharma Kencana II yang dalam kondisi masih terbakar dikhawatirkan bergerak liar hingga menabrak kapal-kapal lain. "Kapal ini tidak tenggelam, terapung, dan akan mengikuti angin. Dikhawatirkan akan ada kecelakaan kedua. Tidak menutup kemungkinan kapal-kapal akan menabrak (Dharma Kencana) karena berada di alur pelayaran," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(Des)