Alun-alun Utara Keraton Surakarta, Jawa Tengah jadi Pasar Sementara Pasar Klewer. (Metrotvnews.com/Pythag Kurniati)
Alun-alun Utara Keraton Surakarta, Jawa Tengah jadi Pasar Sementara Pasar Klewer. (Metrotvnews.com/Pythag Kurniati) (Pythag Kurniati)

Digunakan Pedagang Klewer, Keraton Solo Susun Strategi Grebeg Sekaten

budaya
Pythag Kurniati • 17 November 2015 15:56
medcom.id, Solo: Hampir setahun sudah Pasar Klewer di Kota Solo, Jawa Tengah terbakar. Akibat peristiwa itu, pedagang beraktivitas di Alun-alun Utara Keraton Surakarta.
 
Lapak-lapak pedagang yang berdiri di Alun-alun Utara, kini sedikit mengganggu agenda tahunan keraton. Salah satunya, acara Sekaten yang akan digelar saat Maulid Nabi Muhammad SAW. 
 
Di tahun-tahun sebelumnya, Sekaten selalu dibarengi dengan pasar malam. Pedagang bakal memenuhi Alun-alun Utara selama satu bulan hingga puncak Sekaten. Tetapi, tahun ini rangkaian pasar malam Sekaten terancam tidak dapat diadakan di Alun-alun Utara.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Wakil Pengageng Sasana Wilapa, Kanjeng Pangeran Aryo (KPA) Winarno Kusumo mengatakan, tradisi Sekaten tetap akan dilakukan seperti biasa. Hanya, pasar malam belum bisa dipastikan.
 
“Tradisi tetap tidak akan terpengaruh dan tetap dilaksanakan. Mulai dari dibunyikannya gamelan hingga grebeg. Sedangkan untuk pasar malam, kita masih akan melakukan pembahasan lebih lanjut dengan pemerintah kota,” ungkapnya saat ditemui, Selasa (17/11/2015).
 
Kusumo menambahkan, dalam Sekaten, keraton akan membunyikan gamelan Kyai Guntur Sari dan Kyai Guntur Madu. Selain itu, keraton juga mengadakan kirab gunungan atau Grebeg Mulud pada tanggal 24 Desember 2015.
 
Perayaan Sekaten pun tak dapat lepas dari pasar malam yang menampung para pedagang serta wahana pemainan. Biasanya pasar malam diadakan di Alun-alun Utara selama satu bulan. Sedangkan sejak Juni lalu kawasan tersebut ditempati para pedagang Klewer yang kiosnya terbakar pada 27 Desember 2014.
 
“Yang harus dipahami, musibah Pasar Klewer juga adalah musibah keraton. Tapi jangan sampai kemudian musibah ini menimbulkan musibah baru bagi pedagang kecil yang biasa berjualan pada saat Sekaten,” imbuhnya.
 
Ada beberapa opsi lokasi yang dapat digunakan para pedagang Sekaten. Seperti Jalan Supit Urang serta halaman depan pagelaran. “Sedangkan untuk pedagang khas seperti telur asin, pecut, kinang akan tetap ditempatkan di Masjid Agung seperti biasanya,” pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif