Korban tewas Eko Prasetyo dan 31 rombongan penumpang bus yang diserang oleh Bonek Mania pendukung Surabaya United sedianya akan berwisata ke Candi Borobudur dan Pantai Parangtritis. Hal tersebut diutarakan oleh Slamet Sudiyono, sopir bus yang mengantarkan rombongan menuju Yogyakarta.
“Rombongan ini sebenarnya mau ke Borobudur dan Pantai Parangtritis, karena ini kan hari libur. Nah nanti pulangnya, kalau sempat, mau menonton pertandingan Arema,” ungkapnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Slamet menuturkan, dalam bus terdapat 34 orang termasuk sopir dan kernet. “Kalau jumlah penumpangnya ada 32 orang. Semuanya laki-laki,” imbuhnya.
Saat ditemui, Slamet sempat menuturkan bagaimana kejadian pengeroyokan terhadap penumpang busnya bermula. Slamet mengaku tengah mengisi bahan bakar di SPBU Jatisumo, Sambungmacan, Sragen ketika sejumlah pendukung Surabaya United tiba-tiba mengadang busnya.
“Waktu itu anak-anak (penumpang bus), kan, lapar. Lalu, kami berhenti untuk makan dan sekalian saya mengisi bahan bakar. Setelah makan dan sholat Subuh, kami hendak berangkat. Posisi sudah mau naik, boneknya turun dari truk, lalu teman saya dianiaya,” terangnya.
Mereka, ungkap Slamet, membawa batu-batu dan kayu untuk menganiaya korban, Eko Prasetyo hingga tewas. Slamet juga mengaku sempat terkena pukulan di bagian tangan.
“Peristiwanya sangat cepat. 30 menitan. Yang lainnya lari menyelamatkan diri karena kami ketakutan,” ujarnya.
Pengeroyokan di SPBU tersebut menewaskan Eko Prasetyo, warga Dukuh Sebaluh, Pandesari, Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Selain merusak bus dan melakukan penganiayaan, bonek juga melakukan hal serupa terhadap mobil Daihatsu Zebra berwarna abu-abu dengan nomor polisi AG 1273 KA di daerah Nglorog, Sragen, Jawa Tengah. Satu dari tujuh orang penumpang mobil tewas. Korban Slamet Puji Wahono tewas setelah sempat mengalami kritis di RSUD Sragen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
