medcom.id, Pati: Seiring meningkatnya pasien demam berdarah dengue (DBD), permintaan darah dan trombosit di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, ikut naik. Permintaan mencapai tiga kali lipat, dibanding hari biasa.
Naiknya permintaan, sayangnya tidak dibarengi dengan stok ketersediaan stok darah dan trombosit untuk para penderita DBD. Jika pada hari biasa permintaan darah hanya 30 kantong per hari. Kini permintaan darah setiap hari mencapai 80 kantong.
"Permintaan trombosit saat ini juga terus mengalami peningkatan. Sehari rata-rata 15 kantong,” ujar Humas PMI Pati, Syafaati, Jumat (5/2/2016).
Selain terkendalan stok darah, Syafaati melanjutkan, pihaknya kewalahan memenuhi permintaan trombosit lantaran tidak semua stok darah dapat diproses menjadi trombosit.
"Kategori darah yang bisa diproses menjadi trombosit harus dari pendonor yang memiliki berat badan di atas 55 kilogram dan tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan," terang Syafaati.
Untuk mendapat darah yang bisa diproses menjadi trombosit, PMI Pati mengandalkan pendonor yang datang ke kantor PMI Pati, karena darah yang akan diproses menjadi trombosit harus dalam kondisi segar. Tidak lebih dari 4 jam, usai proses pendonoran.
"Itu yang membuat stok trombosit sering kosong," tandasnya.
Saat ini, stok darah yang tersedia di PMI Pati untuk golongan darah A 14 kantong, darah B 64 kantong, darah O 187 kantong, darah AB 63 kantong. Sedangkan stok trombosit A 5 kantong, trombosit B 6 kantong, trombosit O 4 kantong, dan trombosit AB 2 kantong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)