“Ada beberapa bangunan yang memang kondisinya relatif hancur karena telah berusia ratusan tahun. Kita dulu juga sempat menutup atap yang bocor dengan seng, setidaknya untuk mengurangi kerusakan karena kebocoran. Perbaikan Dalem Pakubuwanan dan Sasana Sewaka menjadi fokus kami tahun ini,” kata salah seorang kerabat Keraton Kasunanan, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Eddy Wirabhumi, Selasa (17/11/2015).
Ndalem Pakubuwanan, ungkap Eddy, dahulunya digunakan para Permasuri Pakubuwono. Bangunannya terdiri dari dua lantai yang terdiri dari sejumlah kamar. Bangunan tersebut merupakan bangunan inti yang biasanya digunakan untuk ritual internal Keraton Kasunanan. Revitalisasi pun, imbuh Eddy, tidak boleh mengubah pakem bangunan karena akan melunturkan nilai historis bangunan itu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menganggarkan Rp3,7 miliar untuk revitalisasi dua bangunan inti itu. Hingga November ini revitalisasi keduanya telah mencapai tahap akhir. “Harapannya bisa memberi kontribusi baik dalam bidang budaya maupun pariwisata," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
