Raja Keraton Yogyakarta itu meminta kepolisian mengusut tuntas pihak-pihak yang melakukan penelanjangan. "Kalau itu tindakan kriminal saya mohon polisi ambil tindakan," tegasnya di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa, 20 Juni 2017.
Sultan menyanyangkan terjadinya tindakan tak berbudaya tersebut. Walau belum melihat langsung videonya, ia menilai tindakan tersebut seharusnya tidak terjadi di kota yang terkenal berbudaya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Masa kita masyarakat beradab melakukan itu," katanya.
Ia prihatin peristiwa ini terjadi di Bandara yang merupakan pintu gerbang masuk ke Yogyakarta. Seharusnya tindakan ini tak perlu dilakukan di area umum yang banyak wisatawan.
Penelanjangan menimpa F, salah satu pengemudi taksi daring. Dia dipermalukan di muka umum setelah ketahuan mengambil penumpang di area Bandara Adisutjipto.
Ia diminta membuka baju, mencium dua patung, dan menyanyikan lagu Garuda Pancasila di terminal A. Bahkan F juga diminta meneriakkan ucapan maaf di keramaian penumpang.
Peristiwa ini kali pertama menyebar ke publik setelah diunggah di YouTube berjudul `Perbuatan tidak Manusiawi Terhadap Sopir Taksi Online di Bandara Adisucipto Jogjakarta`. Rekaman berdurasi 13 detik, diunggah akun Teras Production pada 18 Juni 2017.
Akibat peristiwa ini, F trauma. Paguyuban Pengemudi Online Jogjakarta (PPOJ) melaporkan tindakan ini ke Polda DIY. PPOJ juga meminta pengusutan atas tindakan petugas yang mempermalukan F. Beramai-ramai, para sopir taksi daring melakukan konvoi dan hendak berdemo di Bandara Adisutjipto siang ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
