Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat di Kongres IPNU dan IPPNU di Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (7/12/2015). (Metrotvnews.com/Pythag Kurniati)
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat di Kongres IPNU dan IPPNU di Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (7/12/2015). (Metrotvnews.com/Pythag Kurniati) (Pythag Kurniati)

Mensos Minta IPNU dan IPPNU Kompetitif

nu
Pythag Kurniati • 07 Desember 2015 13:31
medcom.id, Boyolali: Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) seluruh Indonesia harus memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif. Perlunya, untuk meningkatkan daya saing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN.
 
Dalam ekonomi terbuka itu, daya saing Indonesia cukup rendah dibanding negara lain. Misalnya, dibanding Thailand, Malaysia, dan Brunei Darusalam.
 
"Ini harus saya katakan supaya kita bisa berbenah diri," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Kongres ke-XVIII IPNU dan Kongres ke-XVII IPPNU di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (7/12/2015).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Khofifah mengatakan IPNU dan IPPNU juga harus mulai mengambil peran dalam menyelesaikan persoalan-persoalan terkait tujuan pembangunan berkelanjutan. Mulai dari penghapusan kemiskinan, kelaparan hingga kesetaraan gender.
 
“Misalnya, kita selalu teriak terjadi penelantaran anak, kekerasan anak mencapai 4,1 juta kasus, penyumbang gugat cerai 75 persen perempuan. Semua itu hilir, hulunya adalah pernikahan yang tidak dicatatkan,” tandas Mensos.
 
Kongres IPNU dan IPPNU berlangsung dari 4-8 Desember 2015 . Beberapa tokoh nasional hadir memberikan materi seperti Mensos, Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif