Pengelola Observatorium Ponpes Modern Islam Assalam, A.R. Sugeng Riyadi mengungkapkan kacamata ini terdiri dari beberapa komponen. Frame-nya terbuat dari kertas sedangkan lensanya berupa solar filter. “Bahan solar filter tersebut dari black polimer yang mampu mereduksi radiasi matahari hingga 100 ribu kali,” kata Sugeng, Jumat (4/3/2016).
“Jika ada masyarakat Sukoharjo dan sekitarnya ingin memiliki kacamata ini bisa membeli melalui CASA (Club Astronomi Santri Assalam) atau melalui Humas PPMI Assalam,” kata dia berpromisi. Sugeng juga mengatakan akan menyosialisasikan penggunaan kacamata gerhana matahari pada hari pemberlakuan bebas kendaraan (Solo Car Free Day), Minggu, 6 Maret.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kacamata gerhana, ungkap Sugeng, penting digunakan sebagai alat bantu pada saat melihat momen gerhana matahari. Sugeng mengatakan, di Kota Solo dan sekitarnya, bulan akan terlihat menutup 83 persen matahari. “Ada sebanyak 15 persen lebih bagian matahari yang tidak tertutup. Maka sangat menyilaukan dan mata memerlukan alat bantu,” kata dia.
Selain menyediakan ribuan unit kacamata matahari untuk dijual, Pesantren Assalam juga menyediakan kacamata gratis jika masyarakat ingin melihat gerhana matahari langsung di Observatorium Assalam pada 9 Maret nanti.
“Kami sediakan 200 hingga 300 kacamata. Gratis dan boleh dipakai di tempat. Jumlah tersebut tentu saja kami sesuaikan dengan kapasitas observatorium Assalam. Kami juga sediakan sembilan teleskop bagi masyarakat yang tertarik melihat gerhana di observatorium,” kata Sugeng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)