Hal tersebut diungkapkan Biro Perencana Perindo, Abdul Ngasis. Dia mengatakan Pelabuhan Perikanan di Kota Tegal akan dibangun mulai tahun 2016 hingga 2017, sehingga ditargetkan tahun 2018 sudah beroperasi.
Abdul menyebutkan, untuk tahap awal dibutuhkan dana sebesar Rp50 miliar. Dana tersebut digunakan untuk akses jalan, tempat pelelangan ikan, dan cold storage. Saat ini, pihaknya sedang melaksanakan studi kelayakan untuk membangun pelabuhan perikanan yang lebih modern.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami siapkan tempat docking, kita hidupkan kembali Kalibacin dengan mengeruk sedimentasinya dan nantinya digunakan untuk parkir kapal. Kami mengharap kerja sama pemkot dukungan perizinannya," ungkap Abdul kepada Metrotvnews.com, Kamis (29/10/2015).
Sementara itu Judith J. Dipodiputro dari Kelompok Kerja Papua/KCP BUMN, mengatakan Kota Tegal juga akan dijadikan pilot project dari pemanfaatan seluruh hasil kegiatan kota dan pelabuhan untuk pembangkit energi, baik energi listrik maupun energi lainnya.
Selain itu, ketersediaan air bersih di pelabuhan mutlak diperlukan. Untuk itu, PT Energy Management Indonesia (Persero) (EMI) berkomitmen berpartisipasi aktif dalam penyediaan air bersih di pelabuhan.
“Dengan pilot project tersebut, diharapkan akan terwujud industri perikanan dan pariwisata di Kota Tegal. Apalagi Kota Tegal letaknya tidak terlalu jauh dari Ibu Kota dengan hanya memakan waktu tempuh 4 jam dengan kereta api,” kata Judith.
Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno menyambut gembira kabar baik dari Pokja Papua yang dipimpin Menteri BUMN Rini Soemarno. Menurutnya, Kawasan Industri Perikanan merupakan terobosan luar biasa.
“Ini akan menjadikan Kota Tegal lebih hidup dan diharapkan masyarakatnya lebih sejahtera. Apalagi Pak Presiden akan langsung datang ke Kota Tegal untuk meletakan batu pertama atau peresmian,” ungkap wali kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)