"Anggota saya ada 17 orang belum cair sampai sekarang. Alasannya ngurusi yang lain belum selesai," kata salah satu pengurus Pasar Johar kepada Ganjar, di relokasi sementara Pasar Johar, MAJT Semarang, Minggu (9/10/2016).
Selain mengeluh tentang bantuan dana, salah satu pedagang, Astri, juga meminta agar nantinya pembangunan Pasar Johar tetap mempertahankan nilai budaya meski akan dibangun secara modern.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Pasar Johar dulu identik dengan bangunan berbentuk jamur peninggalan Belanda. Penginnya dipertahankan. Dibangun modern bertingkat dan ada eskalatornya," ungkap Astri.
Menurut Astri, pembangunan Pasar Johar yang modern dapat meningkatkan jumlah konsumen. Pembangunan eskalator pun diharapkan bisa memudahkan para pedagang.
Sementara itu, Ganjar Pranowo yang langsung menghubungi Dirut Bank Jateng Supriyanto mengaku, lambannya pencairan dana lantaran data yang diberikan pedagang kerap berubah-ubah.
"Semua yang dulu tidak segera cair, saya cek karena datanya naik turun. Yang merasa tidak dapat melu ngeklaim (ikut mengklaim)," katanya.
Ganjar meminta pedagang untuk memberikan data valid. Sebab bantuan yang diberikan bersumber dari uang negara.
"Saya minta datanya satu-satu. Kalau sampai ada yang tidak cair karena kesalahan dari pemerintah, dari Bank Jateng, ngomong ke Saya. Ganjar tanggung jawab," tegasnya.
Terkait desain Pasar Johar, Ganjar mempercayakan sepenuhnya kepada Pemkot Semarang yang saat ini masih dalam tahap Detail Engineering Design (DED). Meski begitu, dia berharap pembangunan Pasar Johar tetap mempertahankan nilai budaya juga modern. Selain menarik konsumen, Pasar Johar juga bisa menjadi salah satu destinasi wisata.
"Harapan saya dulu kepada Pemkot adalah mendesain dua penampilan yang menarik. Jadi heritage ada dan modern dipadukan menjadi satu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(MEL)