Gereja Ayam berlokasi di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Magelang. Bangunan gereja menyerupai burung merpati raksasa. Namun warga setempat lebih mengenalnya sebagai Gereja Ayam.
Bangunannya tersembunyi di perbukitan. Jaraknya sekitar 3,5 Km dari Candi Borobudur. Bila cuaca cerah, pengunjung dapat melihat kekokohan Candi Borobudur dari bangunan tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Hansa, remaja, mengaku mendatangi Gereja Ayam karena ajakan ibunya. Hansa mengaku ibunya mendapat informasi soal Gereja Ayam dari film AADC.
(Rangga dan Cinta di Gereja Ayam dalam salah satu scene Ada Apa dengan Cinta, Youtube)
"Ternyata pemandangannya juga bagus. Pegal sih naik ke puncak gereja, tapi seru," kata perempuan asal Jakarta.
Lain lagi dengan Liliana Istiqomah yang datang bersama teman-temannya. Ia mengaku mendapat informasi keberadaan Gereja Ayam dari sosial media.
"Tahunya dari Instagram, penasaran, lalu datang ke sini," kata Liliana yang datang dengan mengenakan jilbab hitam.
(Daniel Alamsyah pemilik bangunan Gereja Ayam, Metrotv - Suyono Sugondo)
Adalah Daniel Alamsyah, warga yang memiliki bangunan dan area sekitar Gereja Ayam. Daniel mengakui warga dan sosial media menyebutkan bangunan itu sebagai Gereja Ayam.
Menurut Daniel, sebutan itu keliru. Padahal, kata Daniel, bangunan itu menyerupai burung merpati.
"Simbol dari perdamaian, ketulusan. Dalam kepercayaan Nasrani, merpati simbol holy spirit," kata Daniel.
Daniel mengaku mulai membangun bangunan itu pada 1992. Hingga kini, proses pembangunan gereja belum tuntas. Sebab Daniel membangun bangunan di atas lahan seluas 3.000 meter persegi itu dengan dana seadanya.
(Gereja Ayam dari atas, dok: istimewa)
Meski demikian, keunikan bangunan tetap memikat pengunjung. Berjalan kaki sejauh 200 meter tak menyurutkan kedatangan pengunjung.
Keringat yang bercucuran selama perjalanan terbayarkan saat berada di depan bangunan seluas kurang lebih 600 meter persegi itu.
"Ya karena banyak yang sudah datang ke sini, makanya saya penasaran. Saya datang bersama teman-teman," kata pengunjung bernama Shintia Emri Afifah.
Dari luar, bagian paruh burung tampak terbuka. Mahkota berada di puncak kepala burung. Pemandangan hijau mengelilingi area sekitar bangunan.
(Pengunjung selfie di puncak Gereja Ayam dengan hamparan hutan hijau sebagai latar belakang, Metrotv - Suyono Sugondo)
Pengunjung yang hendak masuk ke area dalam bangunan wajib membayar Rp5.000 hingga Rp10 ribu per orang. Hanya sedikit perabotan di bagian dalam gereja. Misalnya televisi yang menjadi sarana hiburan penjaga bangunan.
Pengunjung dapat menggunakan tangga kayu menuju puncak kepala burung. Setibanya di puncak, pengunjung dimanjakan dengan hamparan hutan hijau.
.jpg)
(Candi Borobudur tampak dari puncak Gereja Ayam, Metrotv - Suyono Sugondo)
Bila cuaca cerah, pengunjung dapat melihat salah satu keajaiban dunia yaitu Candi Borobudur. Perbukitan pun membentuk 'benteng alam' dengan sawah yang membentang di bagian tengah.
Tak heran bila pengunjung memanfaatkan sajian alam itu sebagai latar belakang berfoto bersama teman-teman. Pengunjung juga tak segan berswafoto alias selfie dengan kamera ponsel masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
