Aksi itu dilakukan SD Muhammadiyah Kemantren, Kabupaten Tegal, Jumat 23 September. Beberapa siswa membawa kardus bertuliskan: Aksi Peduli Garut. Sementara siswa lain menyerahkan beberapa uang koin ke dalam kardus tersebut.
Setelah salat Jumat siang nanti, para pelajar akan mengikuti doa bersama. Rencananya mereka akan menyumbangkan seluruh uang sumbangan kepada korban banjir.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kepala SD Muhamadiyah Kemantran Murniasih mengatakan, doa bersama digelar sebagai bentuk keprihatinan terhadap bencana banjir bandang yang terjadi di Garut.
"Kami para guru dan anak-anak ikut prihatin dengan musibah yang menimpa warga Garut. Kami mendoakan korban meninggal. Semoga bisa segera pulih, korban yang belum ditemukan semoga segera ditemukan," kata Murniasih.
Murniasih menambahkan, penggalangan dana juga dilakukan sebagai bentuk kepedulian kepada para korban. Diharapkan uang yang terkumpul bisa membantu memenuhi kebutuhan para korban.
"Penggalangan dana ini juga merupakan edukasi kepada anak-anak agar mereka peka terhadap lingkungan, terhadap apa yang menimpa sesama," ujarnya.
Menurut Murniasih, dana yang terkumpul akan disalurkan ke para korban di Garut melalui Palang Merah Indonesia (PMI).
"Besok rencana langsung kita salurkan melalui PMI," ungkapnya.
Salah seorang siswa kelas 6, Sabrina mengaku senang bisa ikut doa bersama dan menyisihkan uang saku untuk korban banjir Garut. "Ingin ikut membantu korban banjir. Tidak apa-apa uang jajannya untuk menyumbang," tuturnya.
Banjir bandang menerjang tujuh kecamatan di Garut tiga hari lalu. Sebanyak 26 orang meninggal akibat terseret arus banjir. Belasan lainnya masih dalam pencarian.
Berikut video kondisi terakhir warga korban banjir di Garut:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)