Dalam keterangannya kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Dahlan mengaku, Bahrun kerap menggunakan kalimat-kalimat candaan, seperti terdengar pada rekaman suara tersebut.
“Saya yakin itu merupakan suara Bahrun Naim,” ungkapnya, Selasa (19/01/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dahlan, dalam kesempatan tersebut juga meminta kakak keduanya untuk pulang dan memberikan klarifikasi atas kabar yang selama ini beredar. “Lebih baik Bahrun Naim pulang dan melakukan klarifikasi terhadap semuanya. Keluarga juga sudah terdampak dengan pemberitaan selama ini,” imbuhnya.
Dahlan mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan Bahrun. Dia tidak ingat pasti kapan terakhir berkomunkasi dengan kakak keduanya tersebut.
Senada dengan Dahlan, Tim Pengacara Muslim (TPM) meminta Bahrun Naim untuk keluar dan melakukan klarifikasi. “Tentunya itu harus dibarengi dengan jaminan. Toh jika memang tersangka, ya, harus diberikan hak-haknya. Antara lain hak untuk memakai pengacara sendiri dan mendapatkan perlakuan sesuai HAM,” ungkap Ketua Dewan Pembina TPM, Mahendradatta.
Kendati demikian, TPM mengatakan dalam rekaman tersebut seperti ada usaha untuk memotong percakapan suara yang diduga Bahrun Naim itu. “Pemerintah kan punya peralatan canggih untuk mendeteksi rekaman tersebut, silakan dibuktikan,” paparnya.
Usai ledakan bom di Jalan Thamrin pada Kamis, 14 Januari 2016, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menyatakan Bahrun Naim adalah sosok di belakang teror tersebut. Selang sehari, beredar suara rekaman diduga suara Bahrun Naim yang berisi sanggahan keterlibatan dirinya.
"Lha, wong saya itu jarang online, dikira komunikasi. Komunikasi dari Hong Kong, apa?" Demikian suara yang diduga milik Bahrun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)