Meski begitu, Rudy, demikian dia disapa, meminta agar pembangunan pasar tetap harus memerhatikan kualitas.
"Tidak boleh mengorbankan kualitas. Kualitas tidak boleh asal-asalan, meski pengerjaan harus dikebut," ujar Rudy, Senin (05/12/2016).
Kekhawatiran Wali Kota Solo bukan tanpa alasan. Saat ini masih banyak pekerjaan yang belum rampung, seperti pemasangan atap, keramik, dan finishing.
Padahal, tenggat waktu pengerjaan pasar yang menelan anggaran Rp96 miliar dari APBN tersebut hanya sampai 30 Desember 2016.
"Hingga saat ini progres baru 70 persen. Padahal seharusnya sudah 90 persen," tutur dia.
Rudy bahkan sempat meminta PT. Adhi Karya selaku pelaksana proyek untuk melakukan penambahan 200 tenaga kerja dari 600 tenaga kerja yang ada serta melakukan lembur.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Saya juga akan rutin mengecek progres pembangunannya untuk memotivasi,” kata dia.
Rudy mengatakan sistem penalti akan dikenakan kepada kontraktor jika pembangunan melebihi tenggat waktu yang ditentukan, yakni pada akhir Desember 2016.
“Kalau nggak bisa dikejar ya penalti, begitu aturannya,” papar Rudy.
Pasar Klewer yang menjadi salah satu tumpuan perekonomian warga di Kota Solo terbakar pada 27 Desember 2014. Pascakebakaran, para pedagang Pasar Klewer menempati Pasar Klewer Sementara di alun-alun utara Kota Solo sejak 6 Juni 2015. Para pedagang akan kembali menempati Pasar Klewer setelah pembangunan ditargetkan rampung pada akhir tahun 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(MEL)
.jpg?w=660)
