Hingga saat ini, Oka yang terbaring lemah di rumahnya di Desa Puri, Kecamatan Pati Kota. Oka mengatakan, peristiwa itu berawal saat ia melintasi kawasan SMK Tunas Harapan, Kecamatan Trangkil, usai pulang sekolah. Saat di depan SMK itu, ia mengurangi laju kendaraan sebab arus lalu lintas ramai ketika ada perayaan kelulusan.
"Saya berhenti di belakang mobil, tidak bisa menyalip karena ramai. Tiba-tiba datang tiga anak memakai seragam (SMK Tunas Harapan) langsung memukul," kata Oka saat ditemui Metrotvnews.com di kediamannya, Rabu (11/5/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Usai dipukul, Oka dan temannya berusaha menyelamatkan diri dengan melompat dari sepeda motor. Oka berlari menuju ke lahan perkebunan tebu milik warga.
"Saat lari saya jatuh. Di belakang sudah ada banyak siswa, langsung saya dikeroyok. Mereka menginjak-injak, padahal saya merasa tidak punya masalah dengan siswa SMK Tunas Harapan,” ujar dia.
Beruntung Oka dan temannya diselamatkan warga yang melihat peristiwa itu. Kedua korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit RAA Soewondo, Pati, guna pengobatan. Korban pun sempat menjalani visum.
Atas peristiwa itu, jajaran Polsek Wedarijaksa menangkap seorang siswa. Dia diduga terlibat pengeroyokan terhadap siswa SMA Negeri 2 Pati itu.
Kepala Polsek Wedarijaksa AKP Sulistyaningrum mengatakan, pelaku ditangkap lantaran kedapatan membawa botol minuman beralkhohol. Diduga, botol itu digunakan untuk memukul korban.
“Tidak kami tahan. Orangtuanya kami panggil dan menandatangai surat pernyataan bermaterai. Setelah itu, kami serahkan kepada orangtuanya,” kata Sulistyaningrum.
Sulistyaningrum menuturkan, setelah meminta keterangan, pelajar yang membawa botol minuman beralkhohol itu mengaku hanya mendekati korban. Sehingga tidak terbukti bersalah melakukan pemukulan.
"Dia juga bukan siswa SMK Tunas Harapan. Pelajar berinisial A itu merupakan siswa SMK di Kecamatan Margoyoso,” kata dia.
Pihak sekolah berusaha meminta damai kepada korban dan keluarganya. Namun, kakek Oka Putra, Kapten Infanteri (Purnawirawan) Untung Djoko Suratno tetap meminta polisi mengusut tuntas kasus yang menimpa cucunya itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)
