Tasriah sedang meringkuk di rumahnya. Foto: Metrotvnews.com/Kuntoro Tayubi
Tasriah sedang meringkuk di rumahnya. Foto: Metrotvnews.com/Kuntoro Tayubi (Kuntoro Tayubi)

Sudah 14 Tahun, Tubuh Gadis Ini Masih Seperti Balita

kelainan anak
Kuntoro Tayubi • 13 Juli 2015 22:22
medcom.id, Brebes: Meskipun usianya sudah menginjak 14 tahun, tubuh Tasriah masih seperti balita. Ia tak bisa bicara dan tak mampu berjalan. Badannya meringkuk dengan tangan bertumpu di depan dada seperti kedinginan.
 
Saat diletakkan di lantai rumah, kepala Tasriah tertunduk lemah. Seperti tak mampu mengangkatnya. Tubuhnya pun kaku. Matanya tertutup dan mulutnya diam membisu. Dan itu terjadi sejak ia dilahirkan.
 
Suki, 34, ibu Tasriah, tampak pasrah dengan keadaan anaknya yang selama 14 tahun harus dilayani secara ekstra. Ayahnya pergi meninggalkan mereka sejak Tasriah masih dalam kandungan ibunya. Kini, Tasriyah tinggal bersama orang tua ibunya, Rawis, 72, dan Karyoto, 72.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Kami sangat menjaganya. Bagaimana pun semua ini amanah dari Allah SWT. Kami harus merawatnya dengan ikhlas,” ungkap Suki kepada Metrotvnews.com di rumahnya di Dusun Dukuh Malang RT 08/05 Desa Kamal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (13/7/2015) siang.
 
Suki mengaku sudah maksimal merawat anaknya. Bahkan sebagian harta bendanya sudah dijual demi menyelamatkan Tasriah. Untuk merawatnya, kadang ia terpaksa meminjam uang tetangganya karena biaya perawatan Tasriah yang cukup besar.
 
Tasriah lahir di sebuah rumah sakit di Brebes pada 10 Agustus 2001. Bidan desa setempat langsung merujuknya ke rumah sakit karena melihat ada kelainan yang tidak sanggup ditangani.
 
Suki adalah petani jagung. Tinggal bersama orang tuanya di rumah beralaskan tanah, berdinding anyaman bambu, dan beratapkan rumbia. Namun ia tetap sabar merawat Tasriah yang beratnya tak sampai 10 kilogram. Setiap hari ia selalu menyuapi Tasriah yang hanya bisa makan bubur. Itu pun harus dipaksa masuk dengan jari-jari lembut ibunya.
 
Rasmadi, 54, Ketua RT setempat mengaku warga sekitar sebenarnya banyak yang simpati melihat kondisi Tasriah. Warga pun kadang membantu walau sekadar memberi makan.
 
“Sejujurnya warga sangat ingin membantu, tetapi apa daya sebagian besar warga di dusun ini kurang mampu, jadi tidak bisa berbuat apa-apa,” ujar Rasmadi.
 
Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial Pemerintah Kecamatan Larangan, Sunardi, mengatakan angka kemiskinan di Kecamatan Larangan cukup tinggi. Tingkat pendidikannya juga relatif rendah.
 
Luas kecamatan ini 14.468 hektare dengan jumlah penduduk 151.912 jiwa.
 
“Kasus yang terjadi pada Tasriah bisa saja luput dari pantauan pemerintah daerah. Apalagi jika tidak ada laporan dari pemerintah desanya. Namun, ini menjadi catatan kami untuk evaluasi kinerja aparat,” kata Sunardi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif