Pencanangan PIN Polio, Selasa (8/3/2016) di Taman Cerdas Mojosongo, Jebres, Kota Solo, dihadiri beberapa tokoh. Mereka di antaranya Menteri Kesehatan Nilla Djuwita F. Moeloek, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani serta Ketua penggerak PKK Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo.
Kendati dilakukan secara serentak, ada dua wilayah di Indonesia yang tidak mengikuti PIN Polio hari ini, yakni, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali. Menko Puan Maharani mengungkapkan, Bali berhalangan mencanangkan PIN Polio pada 8 Maret 2016 lantaran bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Bali tetap akan melakukan, hanya waktunya mundur dari tanggal 8 Maret 2016 menjadi 13 hingga 22 Maret 2016,” ungkap Puan. Sementara, Yogyakarta telah melakukan kegiatan ini lebih dahulu.
Menkes Nilla Moeloek memaparkan, Indonesia telah mendapat Sertifikat Bebas Polio bersama negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Asia Tenggara atau South East Asia Region (SEARO) pada Maret 2014. “Namun masih ada dua Negara yang masih endemis polio, yakni, Afganistan serta Pakistan,” terang Nilla.
Nila menambahkan tahun ini secara nasional ada 23.721.004 balita usia 0 hingga 59 bulan yang ditargetkan mendapatkan vaksin polio. Vaksin yang digunakan adalah vaksin tetes (trivalent oral polio vaccine) produksi PT Biofarma.
Berdasarkan data nasional, tahun ini terdapat 300 ribu pos PIN di seluruh Indonesia di 33 provinsi dan 509 kabupaten dan kota. “Untuk tahun ini kita targetkan cakupan imunisasi polio di atas 95 persen agar kita dapat menciptakan generasi yang lebih sehat, berkualitas, dan bebas dari cacat karena polio,” pungkas Menkes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(OGI)
