Itu merupakan inovasi Pemkot Solo untuk mengelola sampah di Kota Budaya itu. Tujuannya agar kota tampak lebih rapi, bersih, dan tak ada bau menyengat dari tumpukan sampah di pinggir-pinggir jalan.
"Sebelumnya, 58 TPS tersebar di lima kecamatan di Solo. TPS yang dekat dengan pemukiman identik dengan kotor, bau menyengat, dan penyakit," ungkap Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Solo, Hasta Gunawan, Senin (2/1/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Masyarakat pun, kata Hasta, jadi pasif mengelola sampah. Lantaran itu, Pemkot memangkas TPS hanya berlokasi di tujuh daerah.
Lalu, Pemkot menugaskan sejumlah pekerja untuk menjemput sampah di rumah-rumah warga. Hasta menyebut program itu sebagai TPS mobile.
Tak tanggung-tanggung, Pemkot menyiagakan 57 unit TPS mobile. Bahkan, di akhir 2015, Pemkot berencana menyediakan 88 unit TPS mobile.
"Satu kelurahan minimal punya satu (TPS mobile)," ujarnya.
Hasta tak menampik bahwa TPS mobile masih memiliki kekurangan untuk masuk ke gang-gang kecil. Hasta mengungkapkan dari gang kecil sampah-sampah dapat dibawa melalui gerobak sampah. Tim TPS mobile bergerak mulai pukul 05.00 hingga 14.00 setiap hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)