Aksi berlangsung di pertigaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rabu 30 September. Para mahasiswa membawa spanduk mengecam tindakan sadis yang menewaskan Salim.
Multazan, koordinator aksi, mengatakan kekerasan itu bukti pemerintah belum dapat melindungi rakyat kecil. "Pemerintah tak tegas menuntaskan konflik pertambangan, termasuk yang terjadi di Desa Selok Awar-awar Lumajang," kata Multazam.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Rakyat kecil, katanya, selalu menjadi korban tragedi kemanusiaan. Termasuk sengketa tanah yang menjadi lahan pencaharian rakyat kecil.
"Sengketa lahan masih menimbulkan korban dari rakyat kecil tak berdaya," ujar Multazam.
Multazam dan rekan-rekannya pun meminta pemerintah tak bersikap diskriminatif terhadap rakyat kecil.
Aksi itu membuat macet jalan yang menghubungkan Solo-Yogyakarta. Sejumlah polisi berjaga-jaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)