Masbuki, guru Agama Islam di SD Negeri 2 Protomulyo, mengatakan, pembangunan jalan tol yang berada di samping sekolah membuat kegiatan belajar mengajar terganggu. Siswa dan guru tidak bisa konsentrasi karena banyak debu yang masuk ke kelas. Belum lagi suara bising alat berat para pekerja.
"Hampir tiap minggu ada satu atau dua siswa yang tidak masuk karena sakit. Ada yang batuk akut, ada yang sakit pernafasan," kata Masbuki, Rabu 6 September 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
(Baca: Lima Sekolah di Kendal Terimbas Tol Semarang-Batang)
Menurut Masbuki, para guru juga sering sakit akibat debu proyek, mulai dari gatal-gatal hingga mata merah. Sekarang, banyak siswa dan guru mengenakan masker saat kegiatan belajar mengajar.
SD Negeri 2 Protomulyo, lanjut Masbuki, mendapat izin menempati MTS Nu Protomulyo selama proses pembangunan jalan Tol TransJawa. Namun, merekabelum berani pindah sebelum ada perintah dari Dinas Penddikan Kabupaten Kendal.
Kabid Pembinaan SMP dan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Sri Bagus Darmoyo mengatakan, pihaknya meminta sekolah yang terdampak pembangunan jalan tol mengontrak tempat lain selama belum mendapat pengganti. Gedung pengganti belum bisa segera disiapkan karena keterbatasan ketersediaan lahan.
"Lahan pengganti belum siap," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)