Idza mengimbau para pencari kerja, terutama yang masih remaja atau baru lulus sekolah, untuk mengurungkan niatnya mencari kerja di Ibu Kota. "Tidak usah pergi ke luar kota, karena di Brebes ada sejumlah perusahaan baru yang membutuhkan tenaga kerja," kata dia kepada para pencari kerja di kantor Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Brebes, Jawa Tengah, Selasa 4 Juli 2017.
(Baca: Bupati Brebes Minta Warganya tak Berbondong-bondong ke Ibu Kota)
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Idza, salah satu perusahaan garmen yang baru berdiri di Kecamatan Kersana, Brebes, saat ini membutuhkan 6.000 pekerja. Namun, ia mengakui jika upah minimun kabupaten (UMK) di Brebes lebih rendah ketimbang Ibu Kota atau kota kota besar lainnya.
"Tapi, biaya hidup di Brbebes juga rendah. Berbeda dengan biaya hidup di kota yang jauh lebih tinggi," jelas Idza.
Yuliani, warga Brebes yang hendak berangkat bekerja ke Karawang, mengaku membatalkan niatnya setelah mendapat pencerahan dari Idza. "Saya tidak jadi berangkat setelah mendapat imbauan dari bu Bupati. Di sana ongkos hidupnya memang mahal," ujarnya.
Brebes adalah daerah padat penduduk nomor satu di Jawa Tengah. Dengan jumlah penduduk 1,9 juta jiwa, 30 persennya bekerja di luar daerah dan luar negeri.
Di Jakarta, warga Brebes bekerja di berbagai sektor. Rata-rata mereka bekerja di sektor informal seperti pedagang, pekerja bangunan, karyawan pabrik, dan pembantu rumah tangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)
