Sejumlah persoalan yang ditangani ombudaman yakni dugaan manipulasi data dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), regulasi taksi online, penelanjangan sopir taksi online, serta dugaam penyimpangan distribusi gas di Kabupaten Gunungkidul. "(Ombudsman) tidak usah takut dengan itu," ujar Sultan usai menghadiri upacara peringatan HUT ke 71 Bhayangkara di area Stadion Maguwoharjo Sleman, Yogyakarta, Senin, 10 Juli 2017.
Baca: Tiga Orang Diduga Terlibat Pelemparan Batu Kantor Ombudsman
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Sultan, andai pelemparan batu itu sebagai bentuk teror, hal itu hanya cara pihak tertentu untuk mempengaruhi. "Mungkin itu salah satu cara untuk mempengaruhi. Penegakan hukum harus dijalankan," kata dia.
Kepolisian Yogyakarta masih mendalami kasus itu. Namun, Kepala Polda DIY, Brigadir Jenderal Ahmad Dofiri enggan mengaitkan peristiwa pelemparan batu di kantor ombudsman berkaitan dengan kerja-kerja lembaga tersebut.
"Spesifik belum memastikan. Segala kemungkinan bisa saja. Tapi jangan sampai teror, nanti bisa meresahkan masyarakat," ungkapnya.
Baca: Kantor Ombudsman DIY Dilempar Batu
Dofiri mendukung sepenuhnya kerja-kerja yang ombudsman lakukan. Menurut dia, ombudsman banyak menerima aduan dan membantu menyelesaian permasalah yang bersifat penyelewengan prosedur administratif.
"Biar jajaran yang menyelidiki kasus ini. Semoga dalam waktu tak lama bisa terungkap," ujarnya.
Kantor ORI Perwakilan DIY dilempar batu oleh orang tak dikenal pada Minggu pagi, 9 Juli 2017. Akibatnya, kaca di dua bagian kantor tersebut pecah. Kendati sempat diduga menjadi bagian teror, pihak ombudsman tetap bekerja dengan profesional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)