Hadir dalam acara itu antara lain GP Anshor, Pemuda Muhammadiyah, Forum Silaturahim Nusantara (FSN) dan PCNU Kabupaten Tegal.
Perwakilan GP Anshor Kabupaten Tegal Nur Fanani mengatakan saat ini situasi Kabupaten Tegal sudah aman dan kondusif. Hingga saat ini, belum ada ormas radikal hadir di wilayahnya.
Dia mengklaim Anshor siap berada di garis depan untuk menangkal perkembangan ormas radikal maupun intoleran di Kabupaten Tegal.
"Karenanya, kami dari pemuda ansor terus berkoordinasi dengan polres untuk memantau adanya ormas radikal. Namun, sejauh ini ormas seperti FPI belum ada di sini," kata Fanani.
Hal senada disampaikan perwakilan Pemuda Muhammadiyah Arif Aznan. Menurutnya keberadaan ormas memang dijamin undang-undang tapi tidak boleh melanggar undang-undang.
Kalau ada ormas yang melanggar hukum, ujar Arif, harus ditindak secara hukum. Karenanya, jangan pernah ada ormas yang bertindak di luar kaidah hukum yang berlaku.
Ketua FSN Muslich mengatakan Islam tidak butuh pembelaan. "Justru Islam membela kita," katanya. Karena itu, sebagai pemuda dan warga negara yang baik, harus bersemangat membela NKRI.
"Kita menolak ormas radikal yang dapat membuat situasi tidak konsusif. Kami juga memperingatkan jangan sampai membuat ormas radikal di Kabupaten Tegal," sambungnya.
Wakil Ketua I PCNU Kabupaten Tegal Zamzami mengatakan sikap NU kalau ada ormas yang menyimpang dari Pancasila, maka akan diusir agar mencari negara di luar Indonesia.
Menanggapi itu, Kapolres Tegal AKBP Heru Sutopo menegaskan akan mendukung kemauan masyarakat. Asal demi keamanan dan ketentraman akan didukung.
"Kalau masih ada ormas yang nekat meskipun sudah ditolak oleh masyarakat, tentunya akan kita tabrak karena dapat mengancam situasi dan keamanan yang sudah ada," tandasnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
