Mereka meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menertibkan atribut Partai Komunis Indonesia yang masih beredar di masyarakat. "Jangan sampai dibiarkan," kata Ketua Ansor Kota Semarang, Muhamad Busron, Rabu (30/9/2015).
Dalam aksinya, Banser NU juga meminta pemerintah untuk tidak meminta maaf atas tragedi pembunuhan terhadap para anggota PKI yang dilakukan hampir di seluruh Indonesia. Busron menilai permohonan maaf Presiden melanggar aturan negara.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Presiden tidak perlu minta maaf karena sudah banyak Kiai NU yang menjadi korban PKI. Jika Presiden sampai minta maaf maka sama saja melanggar TAP MPR Tahun 1966. Aksi ini kami lakukan agar Presiden menolak minta maaf kepada keluarga PKI," kata dia.
Dalam aksinya, Banser NU membakar atribut palu arit yang menjadi lambang PKI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)