Bayi kembar siam yang belum diberi nama dirawat di dalam inkubator di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (24/2). (Ant/Anis Efizudin)
Bayi kembar siam yang belum diberi nama dirawat di dalam inkubator di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (24/2). (Ant/Anis Efizudin) (Dhana Kencana)

Bayi Kembar Siam Akhirnya Meninggal di RSUP Kariadi

kembar siam
Dhana Kencana • 01 Maret 2016 16:40
medcom.id, Semarang: Bayi kembar siam dari Temanggung yang mendapatkan perawatan intensif di RSUP Dr Kariadi Semarang, Jawa Tengah, akhirnya meninggal. Kondisi kesehatan bayi menurun sejak dirujuk dari RS PKU Muhammadyah Temanggung, pekan lalu.
 
“Sudah meninggal sejak Sabtu 27 Februari 2016 kemarin. Meninggalnya pagi, pukul 07.30 WIB,” terang Kepala Humas RSUP Kariadi Semarang, Ahmadi, Selasa (1/3/2016).
 
Ahmadi menambahkan, bayi malang dari pasangan Nuri Hasyim dan Sri Murti itu kesehatannya tidak stabil saat dirawat di inkubator bangsal persalinan anak. Bayi tersebut lahir secara prematur, organ dalamnya belum berfungsi maksimal.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Setelah meninggal, langsung dibawa keluarganya pulang. Bayi kembar siam tersebut sudah dimakamkan orangtuanya di Sragen. 
 
Tim medis RSUP Dr Kariadi Semarang juga sudah melakukan observasi atas kondisi bayi tersebut. 
 
“Sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut, belum ada kesimpulan, sudah meninggal. Kami turut berduka cita,” tambahnya.
 
Bayi kembar siam lahir pada Sabtu 20 Februari 2016, di RS PKU Muhammadiyah Temanggung. Bayi itu lahir melalui proses operasi caesar, masing-masing mempunyai berat 1,5 kilogram dan panjang 47 centimeter.
 
Saat itu, Wakil Direktur PKU Muhammadiyah Bidang Pelayanan Klinis, Achiruddin Timora mengatakan kondisi kesehatan bayi sempat turun beberapa waktu setelah lahir. Namun, telah stabil dan berat badannya perlahan naik.
 
Ia menuturkan kedua bayi menyatu pada bagian dada dan perut. Berdasar rontgen, organ jantung dan usus terpisah, artinya mereka memiliki organ sendiri-sendiri.
 
Organ dalam bayi, kata dia, berfungsi normal. Ini ditandai dari pernafasan, detak jantung, dan dapat buang air. Hanya saja, ketika itu dia mengaku tak bisa memastikan kondisi bayi ke depannya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif