Jelang petang, Rabu (21/10/2015) itu, ratusan warga mengikuti prosesi memandikan seekor wedus kendit di pancuran tiga belas. Kambing kendit adalah kambing berbulu hitam polos dengan bagian putih melingkari perut.
Kegiatan rutin yang menjadi agenda wisata setiap tahun ini merupakan wujud rasa syukur yang dipanjatkan kepada sang khalik. Acara sekaligus memperingati tahun baru 1437 Hijriah bagi warga Desa Guci, Pekandangan dan Rembul di wilayah Kecamatan Bojong dan Bumijawa.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sebelum grebek gunungan dan tumpeng dimulai, ritual diawali dengan memandikan wedus kendit. Wakil Bupati Tegal Umi Azizah memimpin langsung pemandian kambing kendit di kolam pancuran 13 dengan kembang tujuh rupa.
“Ritual ini bertujuan untuk menolak bala agar warga sekitar terhindar dari segala bencana,” kata Dakot, sesepuh Desa Pekandangan Guci.
Usai dimandikan, lanjut Dakot, kambing kendit kemudian disembelih dan dagingnya dibagikan ke warga setempat. Selain daging kambing kendit, warga juga memperebutkan gunungan hasil bumi.
“Saya mau bawa pulang sayur mayur yang saya dapat, mau saya masak,” kata Solikha, salah satu warga yang ikut berebut gunungan. Ia yakin, hasil gunungan bisa mendatangkan berkah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)