Kasiyanto, warga Jetis, mengungkapkan, rumah dinas yang tidak berpenghuni sering digunakan anak-anak muda berkumpul, terutama malam hari. Bila malam, rumah tersebut tidak terlihat lantaran tanpa penerangan. Apalagi letaknya di tengah sawah, jauh dari permukiman.
"Kalau malam, kan, situ gelap. Banyak anak muda nongkrong, mabuk-mabukan bahkan pacaran," kata Kasiyanto, Rabu, 24 Mei 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kepala Satpol PP dan Damkar Kendal, Subarso, tak menampik fakta itu. Dia mengaku banyak masyarakat melapor soal seringnya anak muda mabuk-mabukan juga pacaran di rumah dinas tersebut.
Bahkan, tidak hanya sampah, seringkali ditemukan kondom bekas di sekitar bangunan tersebut. (Baca: Bupati Enggan Tinggali Rumah Dinas Baru)
"Saya sering gelar operasi di rumah dinas baru tersebut namun tiap datang, pada kabur semua karena banyak celah untuk keluar apalagi kondisi sekitar juga gelap," kata Subarso.
Mendengar hal tersebut Sekda Kendal, Bambang Dwiyono akan memerintahkan Satpol PP untuk menempatkan petugas jaga di rumah dinas bupati baru tersebut.
Sementara itu, Bupati Kendal Mirna Annisa memang tidak mau menempati Rumdin Bupati yang baru dan memilih tinggal di rumah dinas lama di belakang pendopo Kabupaten Kendal. Dengan alasan lokasi rumah dinas yang baru jauh dari pusat pemerintahan, sehingga untuk berkordinasi dengan pejabat susah.
Mirna mewacanakan memanfaatkan rumdin terbuka untuk kegiatan masyarakat, seperti seni dan budaya.
“Silahkan saja untuk kegiatan kesenian atau komunitas di rumdin baru," kata Mirna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
