Melalui situs ini masyarakat bisa mengakses manuskrip Jawa Kuno yang sudah ditranskip ke bahasa Indonesia. Manuskrip tersebut sudah diberi makna agar mudah dinikmati masyarakat umum.
Dalam kata sambutannya Sultan HB X mengatakan gaya komunikasi zaman sekarang sudah berubah karena adanya Information Teknologi. Maka gaya berkomunikasi keraton pun harus berubah mengikuti zaman. Keraton juga harus terbuka pada perubahan. Namun tetap menjaga nilai-nilai luhur dan tidak bergeser dari misinya sebagai pengemban kebudayaan.
"Internet sudah mengubah gaya hidup. Adanya situs ini membuka akses informasi, filosofi dan nilai luhur Keraton untuk dinikmati masyarakat luar sehingga generasi muda bisa menyerap dan menerapkan warisan luhur," ujar Sultan yang mengenakan batik coklat, Selasa 7 Maret 2017 malam.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia berharap agar situs ini menjadi wadah transparansi kegiatan Keraton, dan sarana komunikasi Keraton dengan masyarakat Yogyakarta.
"Semoga kedepannya situs ini bisa menjaring aspirasi untuk meningkatkan mutu pelayanan keraton Yogyakarta. Dengan ini saya resmikan peluncuran perdana situs ini agar bisa diakses masyarakat Yogyakarta dan dunia," pungkasnya.
Penghageng Tepas Tandha Yekti (Ketua Bagian Humas, dan IT) Keraton Yogyakarta GKR Hayu menjelaskan awal mula pembentukan situs ini bermula dari respon luar biasa masyarakat pada hasil dokumentasi tim Tepas Tanda Yekti Keraton Yogyakarta saat pernikahan dirinya di 2012.
Kemudian, di 2015, Tepas Tanda Yekti mencoba mempublikasikan kegiatan dan informasi soal keraton disosial media melalui akun twitter, facebook dan instagram yang beralamat di Kratonjogja.
"Kami luncurkan Sosmed buat tes pasar. Ternyata banyak respon positif dari masyarakat. Akhir 2017 kami luncurkan situs ini," tutur GKR Hayu yang merupakan putri keempat Sultan HB X.
Peluncuransitus resmi keraton dihadiri oleh sejumlah undangan yang terdiri dari kepala dinas, akademisi, seniman, serta para pelaku dunia maya di Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)